Berdiri pada tahun 1974, PT
SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol
yang pertama di Indonesia dan di dunia.
Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Struktur
Organisasi
Struktur organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk
gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh
pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan
anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya.
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi
menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung
jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:
A. General
Manager, merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada
Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut:
a. Menentukan garis
kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b. Bertanggung jawab ke
dalam dan ke luar perusahaan.
c. Mengarahkan dan
meneliti kegiatan perusahaan.
d. Menerapkan,
menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e. Menyebarkan dan
menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya.
f. Melaksanakan kontrak
kerja dengan pihak luar.
g. Mengkoordinir dan
mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan
kerja yang baik.
h. Bersama manager lain
membuat rencana produksi per triwulan.
B. Manager
Produksi dan Maintenance (PM), bertanggung jawab kepada General Manager.
Tugasnya sebagai berikut:
a. Merencanakan dan
mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan
persediaan.
b. Mengadakan
pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu
yang ditentukan.
c. Membuat laporan
produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi.
d. Mengawasi dan
mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan
sehingga dapat dilakukan perbaikan.
e. Mengatur kegiatan
perawatan mesin.
f. Membuat rencana
produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
3. Manager
Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala
hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan
ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:
a. Membantu direktur
dalam hal kegiatan administrasi.
b. Mengawasi penggunaan
data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
c. Merekrut dan melatih
pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d. Mengkoordinir dan
mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e. Mengerjakan
administrasi kepegawaian.
4. Kepala
Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya
adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
b. Mengawasi kegiatan
administrasi pembelian.
c. Melakukan pembelian
barang yang diminta oleh departemen lain.
5. Manager
Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General
Manager. Tugasnya sebagai
berikut:
·
Membuat laporan keuangan kepada atasan
secara berkala tentang penggunaan uang.
·
Mengendalikan budget pendapatan dari
belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
·
Bertanggung jawab atas penentuan biaya
perusahaan seperti biaya administrasi.
6. Kepala
Divisi/Supervisor
Untuk
produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut
shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance. Tugasnya
adalah sebagai berikut:
·
Memimpin dan mengendalikan kegiatan di
bidang produksi.
·
Menyiapkan laporan yang dibutuhkan
Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan
dan lain-lain.
·
Bertanggung jawab penuh atas masalah
yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan.
·
Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi
karyawan produksi yang dipimpinnya.
7. Kepala Gudang, bertanggung jawab kepada
Supervisor.
Tugasnya
adalah sebagai berikut:
·
Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan
persediaan bahan baku.
·
Membuat laporan penerimaan, persediaan
dan pengeluaran bahan.
·
Mengontrol persediaan bahan.
·
Memesan bahan bila telah habis.
8. Manager
Quality Control, bertanggung jawab kepada General Manager.
Tugasnya adalah sebagai berikut:
·
Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian
mutu produk.
·
Memberi saran-saran kepada kepala bagian
produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam
proses produksi.
9. Kasir,
bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah
sebagai berikut:
·
Membayar gaji karyawan perusahaan setiap
hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
·
Membantu atasan dalam hal penerimaan
maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.
·
Mencatat dan melaporkan uang masuk dan
keluar kepada atasannya.
10. Keamanan, bertanggung jawab kepada Supervisor
Personalia dan Umum. Tugasnya adalah sebagai berikut:
·
Menjaga keamanan perusahaan setiap hari,
baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
·
Mengawasi dan mencatat tamu yang
berkunjung ke perusahaan.
11. Analis,
bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:
·
Melakukan pengukuran mutu produk baik
sebelum diproses maupun setelah diproses.
·
Memberikan saran dan langkah berikutnya
yang dilakukan atas pengukuran mutu.
v PRODUK
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT.Sinar Sosro diproduksi di Indonesia. Sampai dengan Tahun 2008, untuk menjangkau konsumennya, PT. SINAR SOSRO telah memliki 10 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah Nusantara.
- Produk Yang Diproduksi
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT.Sinar Sosro diproduksi di Indonesia. Sampai dengan Tahun 2008, untuk menjangkau konsumennya, PT. SINAR SOSRO telah memliki 10 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah Nusantara.
- Produk Yang Diproduksi
Ø Teh
Botol Sosro
Ø Jasmine
Tea
Ø Joy
Tea
Ø Jasmine
Green Tea { Madu Lemon , Jasmine Green Tea Less Sugar}
Ø Fruit
Tea { Apple , Blackcurrant , Strawberry , Guava ,Fusion ,Extreme}
Ø Tebs
Ø Happy
Juice { Orange , Apple , Grape , Chery B , Apple Berry }
Ø S-tee
{ Jasmine Tea }
Sumber: http://www.sosro.com/images/all-products4.jpg
1. STRATEGI
PRODUK DAN STRATEGI BRAND
Sosro
melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada
awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh
yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro
membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing
dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh
akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini
menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand
Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil
mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang
kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini
adalah :
Brand
Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki
tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi
pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol. Perceived
Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar
Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan
baik dari konsumen.
Brand
Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang
menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri
adalah Teh Botol Sosro. Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini
merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan
strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya minumannya teh
botol sosro”.
Hasil
dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT.
Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit
Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi,
selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang
terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya .
Ada
Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh
Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan
dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand
equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat,
karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen
lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol
dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan frestea yang di produksi oleh
coca cola dan pepsi .
Dalam melakukan
pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi. Diantaranya
adalah :
1. Line
Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi
muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang
mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di
pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar
dari minuman berkarbonasi. Akibat dari itu, maka kemudian produk ini diikuti
oleh Coca Cola yang merasa terancam dengan mengeluarkan produk Fruitcy.
Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. SInar
Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro
menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan
rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
2. Brand
Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek
PRIMA. Walaupun dengan dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak
dapat merebut pasar AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.
2. DISTRIBUTION
STRATEGY
Distribusi
(penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara
menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat
keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan
produk-produk mereka. PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan
terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk
yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro.
Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak
terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi
penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi
secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk
sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi
Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek,
Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol
Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat.
Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan
mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan
distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak
Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor)
yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro. Survei AC Nielsen beberapa waktu
lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen. Namun Coca-Cola juga
tidak kalah kuat dalam saluran distribusi. Database Coca-Cola diketahui
memiliki ratusan ribu warung pinggir jalan yang siap menjajakan produk
Coca-Cola termasuk Freshtea. Kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro
yang mengusung teh botol dan Fruit Tea. Maka menarik melihat persaingan di
antara kedua pemain besar ini.
Pengembangan
proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain,
seperti memiliki kebun teh sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk
dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas
cakupan distribusi dari Sosro
Bahan baku teh untuk
PT. Sinar Sosro berasal dari:
Ø Perkebunan
Teh Gunung Rosa di Cianjur
Ø Perkebunan
Teh Gunung Manik di Cianjur
Ø Perkebunan
Teh Gunung Cempaka di Cianjur
Ø Perkebunan
Teh Gunung Satria di Garut
Ø Perkebunan
Teh Daerah Neglasari di Garut
Ø Perkebunan
Teh Daerah Cukul di Pangalengan
Ø Perkebunan
Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
3. PRICING
STRATEGY
Pertama
kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target
pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada
waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga
tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang
yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang
dipasarkan pertama kali di Indonesia.
4. PROMOTION
STRATEGY
Kesuksesesan
sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek
pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum
umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset
pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada
sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i
yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah
biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di
Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat
sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk
dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa
Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat
sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah
keanehan.
Sosrodjojo,
pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol
berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional
terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di
tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut
memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat.
Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian
dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini
ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur
jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada
kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu
merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling
praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari
awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan
seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen
ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di
tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini
dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang
praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai
kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada
titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Kini
SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis strategi
pemasaran yang dipakai pun semakin besar pula. Promosinya kini bukan
menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro yang
terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio,
dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.
1. ANALISIS
SWOT PT SINAR SOSRO
a) Faktor
Eksternal
Ø Strenghs
(Kekuatan)
Ø Weaknesses
(Kelemahan)
Ø Opportunities
(Kesempatan)
b) Strategi
SO :
Ø Memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluangsebesar-besarnya. Inilah
yang kami bahasakan strategi agresif yaitu,
c) Strategi
WO :
Ø Strategi
yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
d) Threats
(Ancaman)
·
Strategi ST :
ü Strategi
yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman
·
Strategi WO :
ü Strategi
yang ditetapkan berdasarkan kegiatan bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Dasar atau Filosofi PT.
Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
§
Peduli
terhadap KUALITAS
§
Peduli
terhadap KEAMANAN
§
Peduli
terhadap KESEHATAN
§
Serta RAMAH
LINGKUNGAN
Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Perencanaan sumber daya
manusia merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis memperkirakan kebutuhan
jumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan.
Perencanaan ini diperlukan dalam mengelola usaha karena:
ü Untuk memenuhi kebutuhan
karyawan baru akibat adanya pendirian cabang atau usaha baru.
ü Adanya karyawan yang keluar
karena pension, pemutusan pekerjaan dan hal lainnya.
ü Pertimbangan-pertimbangan
seperti relokasi, kerjasama usaha atau aliansi dan pengembangan usaha lainnya.
Sistem Pemasaran Produk
Dalam
pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO telah mendistribusikan produknya ke
seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan,
serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor
penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol kosong (returnable glass
bottle).
Di
bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :
(1) Agen /
Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
(2) Sub-Wholesaler, yang
sering juga disebut sub agen
(3) Retailer (pengecer)
untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP).
·
· Adapun
untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam
istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto),
street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan,
institusi (koperasi), dan end user.
Selain
itu, produk PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya
mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara
seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika,
Australia, dan Amerika. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat
mengakar.
Taktik
Marketing
1.
Selling
Teh
Botol Sosro didistribusikan ke pelosok – pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak
sulit membeli the botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau.
2.
Marketing Mix Product
Rasa
teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah – buahan dan daun
teh melati.
3.
Harga
Antara
Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00.
4.
Place
Supermarket,
minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.
5.
Karakteristik Konsumen
Demografi
Usia : — Anak – anak (usia 9 sampai
12 tahun)
– Remaja (usia 13 sampai 18
tahun)
– Dewasa
Jenis Kelamin :
Pria dan Wanita
Pekerjaan
: Semua orang yang mempunyai pekerjaan
Pendidikan
: Semua golongan masyarakat
6.
Psikografis
Orang yang menyukai minuman teh yang
mempunyai rasa alami dan berkualitas.
7.
Geografis
Wilayah pemasaran untuk
konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota – kota besar maupun
daerah – daerah. Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain
karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah
lagi dengan aroma buah-buahan dan melati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar